Jumat, 27 Januari 2012

Pesawat Supersonik

Batas bunyi untuk pertama kali dilewati pada tahun 1947 oleh pilot penguji Charles Yeager dari Amerika dalam pesawat percobaan Bell X-1. Kini, Cocode buatan Inggris-Perancis secara rutin terbang pada kecepatan supersonik. Kecepatan bunyi, yang berubah-ubah menurut tekanan dan suhu atmosfer adalah 1.220 km per jam pada muka laut, tetapi hanya 1.060 km per jam pada ketinggian 40.000 kaki (12.200 m). Sewaktu pesawat mendekati kecepatan bunyi, tekanan udara mengumpul di depan pesawat dan menciptakan suatu batas. Melampaui batas ini akan menciptakan suatu gelombang kejut, atau dentuman bunyi, yang dapat menyebabkan pilot kehilangan kendali terhadap pesawatnya. Pesawat supersonik seperti Concorde dirancang untuk menahan tekanan semacam ini.
Corcode memiliki hidung khas yang agak menunduk untuk memberikan keleluasaan penglihatan kepada pilot pada waktu pendaratan dan tinggal landas. Pada kecepatan jelajah, hidung itu dinaikkan untuk mengurangi hambatan udara.
Pesawat supersonik seperti Concorde ini mengandalkan mesin mesin perkasa dan rancangan ramping aerodinamis untuk mencapai kecepatan supersonik. Rancangan itu harus mampu menahan golakan udara yang terjadi sewaktu pesawat melewati batas bunyi. Sayap delta yang membentang lembut memungkinkan pesawat tetap stabil dalam penerbangan supersonik maupun subsonik. Karena dentuman bunyi dapat menimbulkan kerusakan di daratan, di atas daratan Concorde tetap pada kecepatan subsonik. (sumber : IPA BSE kelas VIII SMP)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar